Thursday, December 30, 2010

Liburaaann!!!

Anak-anak liburan di rumah nenek. Hah... seperti cerita di buku anak-anak. Tapi memang betul, mereka lagi di rumah nenek. Jadi Ibu ini leluasa ngerjain peer-peer-nya sendiri. Nguber dosen pembimbing disambi belajar internet marketing oriflame di dbc network


Ini nih bisnisnya

dengan bisnis ini kuharap ada banyak ilmu, banyak teman sekaligus menyiapkan pensiun. Maklum karyawan swasta, kalau gak dipersiapkan mulai sekarang, nanti waktu pensiun bisa bengong dan bokek, Naudzubillah.

Makanya saya lagi fokus juga cari ide untuk mengembangkan dan memanfaatkan ilmu yang saya punya tentang pengelolaan keuangan. Orang harus melek finansial, agar tetap sejahtera. Salah satu caranya adalah berbisnis atau berinvestasi. Ini nih alternatif investasi yang cocok

Saturday, December 25, 2010

Laporr : Kehilangan!!!

Waduh cobaan berat buatku. Hari Jum'at, semua pada di rumah kecuali Mas Agus, rumah kami kebobolan maling tanpa kami sadari. Maksudnya, kemalingan mungkin sekitar jam Jum'atan (ih kebangetan tuh maling, jum'at-jum'at yang seharusnya buat ibadah, eh dibuat nyolong), kami baru sadar kalau laptop, dua hp dan uang seratus ribu yang tergeletak di meja hilang.

Agaknya si maling tidak lewat pintu, tapi lewat jendela kamar depan. semua barang yang hilang ada di kamar depan. mungkin pas kami asik di dapur bikin brownies, si maling beraksi.

Masih untung, leptop jelek di ruang yang sama tidak diambil. paling tidak masih bisa buat kerja. masalahnya yang paling aku sesalkan adalah raibnya file disertasi plus back-upnya yang kebetulan dalam bentuk flask disk nyantol di leptop katut keembat pula. Plus modem sehingga meng-update blog inipun saat ke warnet.

Wis mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah

Thursday, December 23, 2010

Buku : Sibuk Berat

Aku habis baca buku yang kurasa: "Gue banget gitu loh.!!" Judulnya Sibuk Berat (terjemahan). membaca buku itu benar-benar serasa memandang cermin dan menemukan aku sebagai lakonnya. Ya begitulah aku, yang kata orang surabaya, Suiiiibuk. Make sure everything running well itu seperti dikejar deadline terus menerus. Apa dan bagaimana menu sarapan pagi harus disiapkan, pastikan anak-anak tidak terlambat berangkat ke sekolah, siapa yang jemput dsb..dsb. Sementara dikepala masih berkeliaran pikiran tentang materi ngajar belum disiapkan, tes atau kuis mahasiswa belum dikoreksi, plus kancing baju suami yang copot belum dijahit. Belum lagi memikirkan disertasi, memikirkan dosennya hari ini ada dikampus atau tidak, karena meskipun jaman iptek begini ada dosen yang gak mau ditelpon apalagi di sms atau email. Pokoknya, otak ini kurang istirahat. Kadang sampai sholat pun gak bisa konsen gara-gara kesibukan. Masak waktu sholat baru teringat kalau harus nelpon teman perkara jurnal atau besok pengen masak sayur sop. Lak yo wis kebangeten.
Karena lelah pikiran parah, tadi pagi aku lupa ngecek Idho yang pulangnya tidak seperti biasanya. Siapa yang jemput? karena Mbak Dilla sedang membantu sodara nunggu bayi di rumah sakit karena dua ortu si bayi juga pada sakit. lak kasihan sehh. jadinya aku panik(padahal waktu itu aku lagi ngajar), di telpon Dilla "Idho apa sudah dijemput?"
Diengg aku langsung seport jantung. telpon sana-telpon sini susah (gemes aku sama Ais yang mematikan hp sehingga dia gak bisa ditanyai, padahal pada kondisi semacam ini dialah yang paling tahu Idho sudah pulang apa belum). Akhirnya aku melacak dengan menelpon ustadzah yang biasanya di perpus, tanya apakah Idho masih disana (karena sambil nunggu jemputan, Idho mangkal di perpus), ternyata Ustz Yuli tidak sedang di perpus, dia kemudian memberi nomer telp petugas perpus, yang gagal juga karena lagi ol kayaknya. akhirnya aku telp sekolah agar disambungkan ke perpus. Alhamdulillah perjalananku berakhir, Idho sudah dijemput Tony adiknya Dilla setelah Dilla telp aku tadi. Huh betapa bertambah suiibuknya aku karena hal-hal semacam ini.
Help...help...
to be continyu
btw : Hari ini Ais terima raport. Tidak cukup memuaskan, tapi paling tidak sudah tercapai. Kata gurunya, Ais suka melamun dan tidak segera tanggap kalau dipanggil.. Memang!!!
Ini problemku juga.

Help...Help

Wednesday, December 22, 2010

Jemputan Kacau

Minggu ini Ais dan Idho kacau jadwal antar jemputnya gara-gara jadwal setelah UAS agak longgar. Kasihan yang jemput jadi bingung karena jam-nya berubah. Padahal Bapak dan Emboknya pada sibuk jadi gak bisa bantu jemput. Bisa bantu nganter berangkat aja sudah Alhamdulillah.
Mungkin minggu depan Ais juga libur. Idho sih sudah diberi jadwal liburan, Ais, no information at all. Maklum sekolah negeri. hi..hi

Saturday, December 18, 2010

Anak-Anak UAS

Minggu ini anak-anak UAS. Tepatnya mulai tanggal 11 sampai 18 Ais dan Idho harus belajar lebih keras untuk UAS. Alhamdulillah mereka tidak susah lagi disuruh belajar. Aku sendiri juga sibuk uber-uber dosen pembimbing jadi tidak bisa full mendampingi mereka belajar. Artinya minggu ini juga minggu yang sibuk bagiku. Aku harus mengejar target bisa ujian kualifikasi II paling tidak Desember atau awal Januari plus ini adalah minggu terakhir beberapa mata kuliah, plus masih harus ngajar kelas S-2. Duh, jungkir balik rasanya. Mudah-mudahan diberi kesehatan dan kekuatan oleh Allah. Skedulku, subuh berangkat ke Malang, cari dosen pembimbing, setelah urusan selesai, langsung cabut ke Surabaya lagi dan ngajar. Demikian beberapa hari. Makanya anak-anak yang sudah bisa mandiri untuk belajar sangat aku syukuri. Saat menulis ini aku baru saja selesai memberi pelatihan penjaminan mutu perguruan tinggi di Jombang. rencanaku, besok minggu mau refreshing dengan anak-anak. Embuh kemana, pokoknya jalan-jalan.
Eh, iya ada berita bagus. Ternyata minggu lalu Idho dapat juara II try out kelas 4A. Alhamdulillah, meskipun pialanya piala bergilir, untuk dokumentasi, yah kita foto juga (menyusul, kalau gak lupa). Saat menerima inipun, aku juga lagi di Jogya. Embok cap opo aku iki. Anaknya dapat penghargaan pun gak bisa memberi selamat secara langsung. Wis pokok-e alhamdulillah

Monday, December 6, 2010

Ekskul Anak-anak

Setelah Ais lulus SD dan masuk SMP Negeri, yang notabene gratis, uang yang sedianya untuk pendidikan ku alihkan untuk menambah pengetahuan anak2. Akhirnya dipilih, Idho belajar renang dan Ais belajar tari. semuanya dilakukan di hari Minggu. Jadi jadwal kami tiap minggu adalah
Minggu,
jam setengah enam kami berempat ikut senam Li Tien Kung
jam tujuh, ke pasar
Jam delapan, idho latihan renang
siang, leyeh-leyeh kecapean
jam enam sore, Ais latihan Tari di pendopo dinas pariwisata di Sidoarjo. Sebenarnya, latihan seminggu dua kali Jumat dan Minggu, tapi berhubung kesibukan, Jumat jarang datang.



Monday, November 22, 2010

Ais dan Kegiatannya

Banyak juga yang aku ingin tulis tentang anak perempuanku ini. Sekolahnya sih lancar-lancar saja. Ia tiap hari berangkat diantar ayah atau ibu sambil berangkat kerja, pulangnya dijemput mbak Dilla. Kalau Sabtu, ini yang agak repot. Pagi ikut PMR dan sore ikut Pramuka. Masalahnya, Ais belum bisa berangkat sendiri. Salahku juga sih kenapa tidak segera diajari naik bemo agar bisa berangkat dan pulang sendiri. Belum lagi kalau belajar bersama.
Sebagai anak remaja, Ais masih kurang bisa menentukan mana yang penting dan mana yang kurang penting. Ia dengan gampang meninggalkan kegiatan ekskul dan mengiyakan ajakan temannya untuk kerja kelompok yang mestinya bisa dilakukan diluar jam ekskul. Ais juga kurang bergaul dan kurang tanggap. Mungkin karena ada sedikit gangguan otak. Aku ingat waktu lahir dulu dia disedot. Aku gak tahu apakah itu yang membuatnya sedikit kurang sensitif terhadap lingkungan. Itulah juga yang mengkhawatirkan aku jika ia kulepas sendiri naik bemo ke sekolah misalnya. Ya Allah, jagalah anak-anak hamba. Semoga Ais dan Idho menjadi manusia yang berguna. Amien

ini gambar Ais belajar kelompok di Bunderan Rewwin

Idho dan kegiatannya

Idho sangat menarik untuk diceritakan (lha wong anak sendiri). Dia sangat suka makan, membahas makanan dan memasak makanan. Bahkan kalau ada orang bicara, trus dia gak denger, maka dia akan bertanya, apa..... (dia menyebut salah satu makanan) padahal yang dibicarakan bener-bener bukan makanan.
Yang kusukai dari Idho adalah dia konsisten. Dia suka makan, tapi juga suka masak. Dia bisa membantu masak sampai selesai. Beda dengan Ais, yang kalau bantu kadang gak sampai selesai sudah bosan dan ditinggal. Anak memang beda-beda. Ini salah satu hasil karya kami. Malem-malem sehabis pulang kerja, Idho menagih janji membuat mantau, dia bantu nguleni dan yang paling seru katanya adalah menggulung dan mengiris.


Ini ada foto yang ketinggalan. Tanggal 28 Oktober setiap tahun harus sewa baju daerah untuk upacara Hari Sumpah Pemuda. Idho juga suka memperhatikan baju-baju daerah. Sebenarnya sih dia terobsesi pakai pakaian Papua. Tapi gak mungkin lah ya, wong dia sekolah di sekolah Islam. Cowok ya harus pake pakaian panjang.

Minggu kemarin Idho sakit. Padahal libur hari tasyrik. Di sekolahnya memang dibiasakan. Hari Arafah semua anak dianjurkan puasa, trus Iedul Adha dan tiga hari tasyrik libur. Tapi karena mulai tanggal 9 Dzulhijjah Idho sakit, ia tidak masuk dan tidak puasa. Yang membanggakan, ia bertanya " Buk kapan aku bisa nyaur puasa?". alhamdulillah, meskipun suka makan, kalau disuruh puasa Idho masih semangat juga.
Idho kalau sakit, umumnya, radang tenggorokan, batuk-batuk sampai muntah. Nah masalahnya, kalau ada orang muntah aku juga jadi ikutan muntah. Makanya, waktu Idho muntah, aku tidak sanggup membantunya. Ayahnya lah yang ngramut.
Alhamdulillah, hari ini dia sudah baikan setelah kemarin di dadah mbah nyuk-nyuk. Rupanya ada yang keseleo. Makanya, panasnya tidak merata. Badan bagian atas panas, kaki dingin.

Thursday, October 28, 2010

Nilai Ulangan

Kemarin, Ais lapor, ulangan pertama di SMP terlihat cukup memuaskan. PKN dapat 88 dan Fisika dapat 89, tapi matematika dapat 76. Idho juga, besok akan terima raport sisipan. Yang jelas, matematikanya juga tidak terlalu bagus. pas-pasan lah. Lha wong anak-anak itu kalau agak lama tidak latihan matematika, bawaannya lupa caranya. Idho nemen. mengalikan tiga angka dengan dua angka saja salah. Baru kalau sudah diingatkan kembali, dia bisa lagi. tapi ya itu, mengerjakannya lama sekali. harus didorong-dorong. Piyeee.. iki

Monday, October 18, 2010

Periode Ulangan Tengah Semester

Ais dan Idho mulai menghadapi ulangan tengah semester. Kalau di sekolah Idho, ulangan terjadwal, dengan pemberitahuan yang jelas kepada orang tua mulai 11-15 Oktober kemarin. Sayangnya pas hari terakhir, malam hujan deras, dan biasanya sekolah Idho banjir. Benar saja, Idho tidak bisa masuk area sekolah karena jalan ditutup warga. Akhirnya tidak ikut ulangan hari terakhir. Untung hanya satu mata pelajaran yaitu Bahasa Jawa. Hari ini tadi, di buku penghubungnya sudah kutulis, minta ulangan susulan.
Hari pertama sekolah lagi setelah ulangan, benar-benar messy. Buku ngaji dan buku penghubungnya tidak ada. Idho juga lupa pake baju OR, dan baru ingat setelah dalam perjalanan berangkat sekolah. Yo wis, pasrah ajah.
Ulangan Ais beda lagi ceritanya. Rupanya, pemberitahuan ulangan hanya diberikan secara lisan di kelas. Dasar si Ais mungkin tidak memperhatikan, sehingga ulangan-ulangan benar-benar tidak terdeteksi. Aku baru tahu bahwa dua minggu ini ada ulangan karena kebetulan ada rapat ortu di sekolah dan seorang guru memberitahu. Piye...iki..

Ais Pasang Behel

Pas tanggal satu Oktober 2010 kemarin, Ais akhirnya pasang behel. Harganya, alhamdulillah dapat "harga teman". Sekian juta, boleh dicicil sak karep-e selama behel masih dalam perawatan. yah, kira-kira dua tahunan. Aku berencana membayarnya semesteran, he...he. Anggap bayar uang kuliah. Trims Oom Drg Arie. GustiAllah sing mbales.
Gigi Ais memang agak berantakan. Yang atas sih gingsul cukup bikin manis, tapi yang bawah, amburadul betul. Kata si drg, kalau tambah besar tambah parah. Ok lah kalau begitu. Kami tetapkan hati untuk menata gigi anak gadisku.
Yang jadi masalah adalah ada empat buah gigi sehat yang harus dicopot untuk memberi ruang gerak bagi gigi yang lain agar tumbuh rata. Aku gak tega. Akhirnya, kami ngalahi datang tiap minggu selama empat minggu untuk mencabut satu-satu gigi tersebut. Giginya benar-benar sehat. Kami simpan agar jadi kenang-kenangan.
Sekarang, behel itu sudah terpasang manis di gigi Ais. Hari pertama, sudah copot dua karena makan batagor. Balik lagi ke dokternya. Ok behel yang copot tidak dipasang lagi karena belum perlu. Beberapa hari sesudahnya, Ais masih merasa ngilu jadi males makan. Gak papa, tuh anak cenderung gemuk.
Sampai sejauh ini, Ais sudah terbiasa dengan behelnya. Mudah-mudahan lancar saja. Aku juga berdoa agar ini bukan digolongkan sebagai tidak menghargai pemberian Allah.

Thursday, September 30, 2010

Imunisasi

Seminggu ini anak-anak dapat imunisasi di sekolah masing-masing. Ais, dapat imunisasi diare katanya, hari Kamis tadi pagi. Idho imunisasi tetanus, Selasa kemarin.
ceritanya lucu-lucu
  1. Ais, disuntik katanya seperti digigit kalajengking. Ada temannya yang semaput karena takut jarum suntik
  2. Idho disuntik katanya seperti dicubit dan ia berteriak "auwooo" kayak Tarsan. Ada temannya yang lari bersembunyi karena takut
Yah, mudah-mudahan semua sehat, karena sampai blog ini ditulis, Idho apalagi Ais, masih merasa bekas sakitnya. Dasar Ibunya pelupa. mestinya dibelikan minyak tawon yang kebetulan dirumah habis. Biasanya, kalau di beri minyak tawon, reda sakitnya.

Monday, September 20, 2010

Idho Gundul di Hari Iedul Fitri 2010

Tak ada angin tak ada hujan, Idho tiba-tiba punya ide memotong rambutnya Ramadhan lalu. Aku ingat betul, Sabtu 4 September 2010. karena sebenarnya, sore itu aku berencana ikut khataman di Perbanas, terpaksa gagal karena ribut mengurusi Idho yang pethal-pethal. Belum lagi dia menghabiskan hampir setengah kilo sabun cuci, karena berusaha mencuci sendiri bajunya yang kena rambut. Ketika ditanya mengapa pake nyuci-nyuci segala, katanya :aku bingung mau diapain. Kasihan juga dia.
Hasilnya, pada hari raya, Idho gundhul. Karena dia suka makan dia dijuluki Avatar, the last food bender eh blender, he...he. Yang memanggakan, meskipun suka makan, dia tahan godaan a waktu puasa. hanya tidak puasa 3 hari, itupun karena sakit.
Lucunya, hari terakhir puasa, dia bilang mau puasa setengah hari. untuk apa, tanyaku. Jawabnya: untuk siap-siap besok. Aku mau adaptasi karena mau makan banyak di hari raya. Yah itulah anakku. Benar-benar the food bender deh.
Iedul fitri kali ini cukup istimewa. Idho dan Ais sholat pake baju bikinan ibu sendiri. Wah Ais bangga betul dengan bajunya karena dijahit sesuai rancangannya sendiri. Dia memperkirakan nanti Mbak Hanin sepupunya akan iri. dia bilang baju ini tidak dibeli jadi dan tidak disewakan, katanya.
Yang menggembirakan (agak menakutkan ibu sebetulnya), adalah sekarang Ais mulai bisa mengelola uang, kalau ibu utang ya diingat-ingat dan ditagih, he..he. beda dengan Idho yang masih belum ngeh dengan uang. Dapat Angpao dari Pak De Rp. 50.000, ilang. Wah ibunya yang menyesal.

Friday, August 20, 2010

Puasa Ramadhan

Ramadhan ini, sungguh istimewa. Bukan karena gebyarnya, tapi semangatnya. Alhamdulillah lebih merasa dekat dengan Allah. Mungkin karena lagi tidak terlalu banyak uang, he..he. Alhamdulillah lagi, kondisi ini tetap membuatku tenang. Biasanya, kalau gak punya uang, pengennya malah jajan aja.
Kondisi anak-anak sih awalnya sehat. Tapi di hari ke6 Idho batuk berat. Aku sendiri widalku cukup tinggi. Akhirnya kami tidak puasa untuk minum obat. Idho utang 3 hari, sedang aku 4 hari. Padahal tahun lalu, Idho Puasa sebulan penuh. Kami janjian, nanti akan nyaur bareng. Setelah nyaur baru dibanca'i dengan black forest

Wednesday, July 21, 2010

Anak-anak mulai sekolah

Alhamdulillah, semester baru sudah mulai berjalan. Ais di SMPN 1 Waru, Idho naik kelas IV. Beragam kehebohan awal semester pasti terjadi. Tapi beda dengan tahun-tahun lalu. Aku gak terlalu bingung mempersiapkan buku. Anak-anak masih punya buku yang belum optimal penggunaaannya. Jadi, kami sepakat tidak perlu buku baru. Buku lama, dibuang sampulnya, diganti dengan yang baru (tapi belum dilakukan. Emaknya masih repot dengan tugas UAS) maka buku siap digunakan. Mungkin beda dengan waktu kita masih sekolah dulu. Buku tulis yang dibutuhkan banyak, karena tidak banyak menggunakan buku teks. Nah sekarang, buku teks buanyak, anak-anak tidak perlu mencatat. Bahkan latihan soal pun di buku itu, jadi buku tulisnya agak longgar. Ya sudah lah. jaman sudah berubah.
Yang sangat emosional menurutku, saat aku membelikan buku teks untuk Ais. Rasanya aku begitu bahagia. Kenapa? Ini seperti ajang balas dendam buatku, karena waktu aku seumuran Ais, aku tidak difasilitasi buku dengan cukup. Makanya aku selalu meminta anak-anak bersyukur, mereka mendapat yang lebih baik dari ibunya dulu. Ihhh, mellow ya.

Yang lucu, Idho memang selalu ingin seperti apa yang dilakukan kakaknya. Waktu Ais MOS kemarin, setiap ada tugas membawa makanan, Idho pasti tidak ketinggalan minta hal yang sama. Kata Idho, enak ya ikut MOS. Tugasnya bawa makanan-makanan yang aku suka (anakku yang satu ini kan memang doyan makan). Tidak hanya makanan yang Idho ingin mencontoh, bahkan tugas membawa foto narsis pun Idho juga ingin dibuatkan.

Wednesday, June 30, 2010

Idho Masuk Final Olimpiade Sain Kuark

Alhamdulillah, Idho masuk Final Olimpiade Sains Kuark yang diselenggarakan di Jakarta tanggal 26-27 Juni 2010. Dari kurang lebih 78.000 siswa di seluruh Indonesia pada babak penyisihan dan sekitar 5.000 semifinalis, akhirnya tersaring sekitar 300 anak yang masuk final.
Acaranya padat, dua hari berturut-turut dari pagi sampe malam. Alhamdulillah Idho kuat. Aku yang malah teler setelah pulang. Rasanya puyeng pengen muntah. Mungkin karena masuk angin.


Di Jakarta, Alhamdulillah lagi, aku dijamu oleh teman-teman. Endah, Eva dan Sugeng. Mereka bergantian mengantar jemputku. Wah mulyo sekali uripku.
Pengalaman sebagai finalis dan pendamping, sungguh sangat berharga. Bertemu dengan anak-anak pintar yang lain dari seluruh penjuru tanah air. Meskipun tidak membawa medali kemenangan, tetapi Idho sudah mendapat banyak pembelajaran yang berharga bagaimana menerima kekalahan. Sempat mau marah juga. Untung panitia pinter. Semua anak diberi medali finalis, jadi biar tetap terhibur.

ini foto finalis level 2

Idho dan teman-teman sesama dari Sidoarjo

Pada saat yang sama, Ais harus mengikuti tes SMP dan pesta perpisahan di Gedung Depag Juanda. Dia ditemani ayahnya. Sebagai lulusan ia mendapat gelar Miss Dermawan he..he . Waktu kutanya dari mana uang yang didermakan, ya dari Ibu. Padahal aku merasa jarang memberinya uang infak.

Friday, June 18, 2010

Catatan yang tertinggal

Setelah sekian lama tidak menulis, rasanya merasa bersalah juga. Takut banyak moment yang tidak terekam. Kubuat list singkat saja agar bisa dikenang beberapa tahun nanti.
  1. Ais sudah ikut UASBN, besok Sabtu 19 Juni 2010 akan terima hasilnya. Sebagai orang tua tentu saja aku berdoa agar yang terbaik untuk anakku. Harapan kami dia bisa masuk SMP negeri.
  2. Selain UASBN, ia juga ikut ujian lokal. Ini adalah ujian yang agak kusesali karena persiapannya minim banget. Setelah berminggu-minggu belajar, latihan dsb untuk UASBN, ujian lokal sudah kehabisan amunisi. Jenuh. Sehingga Ais maupun aku orang tuanya, tidak mempersiapkan dengan baik. Tapi kelihatannya hasilnya masih lumayan. Kita lihat saja besok
  3. Berita gembira, Idho masuk Final Olimpiade Sains Kuark Level 2. Besok tanggal 26-27 Juni 2010 bertanding di Jakarta. Mudah-mudahan dapat hasil yang baik. Tidak berani berharap banyak sih, karena ia berada di kelas 3 padahal level 2 untuk anak kelas 3 dan 4. Jadi saingannya pasti ada yang lebih tinggi kelasnya. Wis gakpapa, pengalaman lebih berharga. Sekarang ini, ia didrill terus menerus oleh guru IPAnya
  4. Senyampang berbahagia karena Idho masuk final, perkembangan emosinya membuat kami prihatin akhir-akhir ini. Ia pemarah betul. Kemampuan sosialnya kelihatan rendah. Mungkin karena kesukaannya membaca, sehingga ia asyik sendiri. Apalagi rumah kami jauh dari tetangga. Ada beberapa anak tetangga yang seumur dia, tapi Idho tidak tertarik untuk bermain bersama mereka. Padahal, anak-anak itu juga memanggilnya untuk bermain dan bahkan pinjam bolanya. Ada hal menarik. Besok Sabtu, si Wahid, salah satu anak tetangga mau disunat. Waktu kutanya, kamu mau ngado apa, Dho. Bola saja, katanya. Kenapa? Wahid kan suka pinjam bolaku. Ah anakku. Sebenarnya pengertian dan empatinya cukup besar. Tetapi gak tahu kenapa akhir-akhir ini suka gampang marah. Dijawil teman ia bisa marah. Kami masih berupaya untuk membimbingnya mengatasi emosinya itu.

Saturday, May 15, 2010

AIS salah ambil keputusan

Ini adalah pengalaman bagaimana menerapkan demokratisasi di rumah. Waktu Ais harus memilih dimana ia ingin test, ia memilih SMPN 1 Sidoarjo. Padahal secara rasional berkaitan dengan kemampuan dan lokasi rumah, seharusnya dia memilih SMPN 1 Sedati. Ia sudah kuberi analisis itu. tapi karena ingin tinggal di Sidoarjo, ia tetap milih SMPN 1 Sidoarjo.
Hasilnya, dia gagal. malu, kecewa dan berbagai perasaan muncul. Kalau saja Ais mau memilih Sedati, kalau saja aku sebagai orang tua memaksa dia pilih Sedati, tentu ia bisa masuk.
Tapi nasi sudah menjadi bubur ayam... Ya sudah. Sekarang harus konsen masuk ke SMPN reguler. Ya Allah, mudah-mudahan Ais mendapat yang terbaik.

Saturday, April 17, 2010

Tebakan

Karena sering baca humor tebakan di majalah-majalah. Anak-anak jadi suka menciptakan tebakannya sendiri
  1. Si apa yang suka menata rambut
  2. Jawab : Sisir

Minggu ini Full Kompetisi

sesuai dengan judul, menurutku memang minggu ini 12 s/d 16 April 2010 adalah minggu kompetisi karena
  1. Dari tanggal 13, selasa sampai 16, Jumat April, Ais test RSBI yang terdiri dari tes tulis, tes psikologi, test praktik bahasa Inggris dan Komputer terakhir tes wawancara anak dan ortu. Hasilnya, pesimis banget karena dari 749 anak pendaftar hanya diambil 192, yah kira-kira satu anak harus mengalahkan 3 anak lain. Aku sendiri sebagai ortu yang diwawancara, gak nyangka ternyata tidak ditanyai apapun (wawancara???) hanya diminta ngisi form. Kaget juga karena sudah siap mental mau membual, eh... gak ditanya blass. Ya sudah, tinggal berdoa saja. Mudah-mudahan yang terbaik untuk Ais
  2. Sabtunya, tanggl 17 April, Idho semifinal Kuark. Mudah-mudahan juga dia bisa masuk final. Amiien. Sebagai ortu yang bisa kulakukan ya membantunya belajar Kuark yang sak gebok itu. Inilah, penyesalan selalu terlambat. Belajarnya baru kumulai dua hari sebelum lomba, padahal materinya buanyak banget. Idho sih optimis aja. Namanya juga anak-anak. Kalau ditanya, bisa? Jawabnya Bisa!! ya wis mudah-mudahan bener-bener bisa.

Thursday, April 8, 2010

Hari Pertama pendaftaran RSBI SMPN 1 Sidoarjo

Jadwal Pendaftaran RSBI SMPN 1 Sidoarjo
6-7 April, Ambil formulir. Karena aku sekolah dan ayahnya suibuuk, kami minta tolong teman yang di Sidoarjo mengambilkan formulirnya. Oalah... mudah-mudahan kami tidak dicap ortu yang tidak mementingkan anak
8-9 Pengembalian formulir, termasuk pengecekan data nilai, bayar biaya tes jika memenuhi syarat, sampai dengan mendapat kartu tes. Pengalaman, wuahhh ruwet. Tidak termanage dengan baik. Tidak ada antrian, yang ada adalah kerumunan para Bapak-Ibu yang berusaha mengecek sampai dimana berkas anaknya. Ya, tidak bisa disalahkan sih para pengerumun itu (aku termasuk didalamnya..he..hee) Semestinya diberi semacam nomor antrian, dengan begitu pasti lebih tertib. Wong yang antri tak lihat orangnya ya keren-keren (opo hubungane?)
Mudah-mudahan tahun depan jadi pelajaran bagi SMP kesayanganku ini.
Tahap berikutnya (belum terjadi) InsyaAllah tanggal 12 test pertama (akan ada 4 hari/tahap test).
By the way, hari ini anakku lanang juga ada acara spesial di sekolahnya. Karena materi tema CUACA sudah habis, mereka diajak untuk melihat prakteknya ke Juanda. Lumayan, bisa tahu anemometer, alat pendeteksi arah angin (lupa aku namanya, padahal baru tadi diberi tahu Idho)
Jelas anakku seneng sekali karena ia tertarik IPA. Alhamdulillah, karena kesenangannya itu, ia masuk semifinal Olimpiade Sains KUARK. Semoga bisa masuk final deh.
Kedua anakku memang sangat tertarik IPA. Kemarin Sabtu, long weekend, aku dan anak-anak pergi ke Kebun Binatang (lageee entah yang keberapa kalee). Tentu saja aku cuma mengikuti langkah mereka tanpa tertarik blash dengan hewan yang ada. Apa menariknya buatku. Melihat aku tidak tertarik melihat hewan, anakku Idho berkomentar " Ibuk gak suka hewan ya!!"
"Hooh" jawabku
"Trus sukanya apa??"
" Ibuk suka uang!!!" suerrr

Ais Daftar RSBI

Satu tahap lagi bagiku sebagai orangtua mengantar anak ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Ais mau masuk SMP. Ini menjadi pemikiran yang agak membingungkan bagi kami. Ais sangat ingin masuk SMPN 1 Sidoarjo. Kalau ini terjadi, kami memang berencana pindah ke rumah Magersari. Tapi pindah kan tidak sekedar bawa badan dan rombongan. Rumah masih perlu dibenahi, tambah kamar, karena anak-anak sudah besar dsb. Ujung-ujungnya adalah butuh dana besar. Selain itu, pemikiran untuk tinggal di tengah kota Sidoarjo, sementara Aku dan Suami kerja di Surabaya, ya agak awang-awangen gitu. Padahal, tinggal di rumah Sidoarjo itu ueenak. tetangganya baik-baik, ayem tentrem. Yang bikin gak tentrem adalah harus ke Surabaya, (20km) tiap hari, naik motor, pulang tidak bisa selalu teng-go. Bisa-bisa rumah hanya jadi tempat tidur aja. Belum lagi harus memindahkan adiknya di SD yang dekat rumah juga.
Alternatif kedua adalah kalau Ais mau di SMPN 1 Sedati. Ini dekat dengan rumah yang sekarang. Secara teknis, ini lebih praktis. Kami tidak usah pindah.
Tapi sebagai orang tua, aku berusaha demokratis, meskipun kalau aku mau berkeras, bahwa Ais harus pilih SMPN Sedati, ia pasti nurut. Hanya aku menghindari ada ganjalan yang tidak terhapuskan dalam hatinya. Makanya aku ijinkan ia ikut tes di SMP pilihannya dengan janji, kalau diterima, OK kita pindah ke Sidoarjo. Kalau tidak diterima, dia harus mencari SMP reguler di daerah Waru atau Sedati saja. Sebagai orang tua, aku juga sangat berharap ia bisa masuk SMPN1 Sidoarjo, karena SMP itu adalah SMPku dulu. Hah... melankolis karena faktor sejarah. Dan lagi, kalau dianalisis, SMPN 1 Sidoarjo, masih yang terbaik di Sidoarjo. Mudah-mudahan diterima. Mohon doa kepada seluruh pembaca.

Friday, March 26, 2010

Idho Cabut Gigi

Ini kebiasaan Idho, kalau gigi susunya goyang, ia minta ke dokter gigi. Padahal mestinya bisa dicopot secara alamiah. sekarang tarip dokternya naik lagi. gak ada cover asuransi atau tunjangan kesehatan gigik dari kantor lagi, tanggung bulan lagi. Wah pokoknya entek-entek-an deh rekeningku bulan ini.
Ah, positif aja. Masih banyak yang lebih parah dari aku. lagi pula InsyaAllah besok sudah gajian. Ini juga patut disyukuri, cashflow perusahaan lancar. Kalau tanggal gajian jatuh pada hari minggu, maka gajian akan maju hari Jum'atnya. Alhamdulillah.

Wednesday, March 17, 2010

Ais Ujian Akhir SD

Tak terasa, anak perempuanku sudah kelas VI. Sekarang adalah masa-masa dia belajar untuk menghadapi Ujian Akhir. Kemarin, tanggal 8 sampai 12 Maret ujian praktek. Entah karena anaknya yang cuek, atau ibunya juga cuek, tidak ada persiapan sama sekali. Yang aku sesalkan adalah bahwa Ais baru tiga hari menjelang ujian bilang kalau ujian SBK (seni budaya dan ketrampilan)-nya adalah main gitar akustik lagu Jangan Menyerah-nya d'massiv. Waduh, anakku ini seumur hidup tidak pernah main gitar. Dulu,ketika umur 6 sampai 8 tahun pernah belajar elekton di Yamaha. Pegang gitar sih pernah,wong ya punya (meskipun senarnya juga putus satu), tapi memainkannya gak pernah blash. Lah, gimana. ya sudah, apa yang bisa kulakukan adalah melengkapi senarnya dan memintanya berlatih sebisanya. Nyeselnya lagi, Ais juga tidak bilang kalau harus bawa gitar ke sekolah. yah pokoknya geregetan deh. Aku gak biasa menghadapi hari bersejarah begini tanpa persiapan. Ais juga perlu belajar untuk berbicara kepada kami ortunya tentang hal-hal yang penting atau crusial. Anaknya pendiam dan cuek sekali sih. Pernah, dia main korek api dan membakar kardus di bawah jendela garasi rumah. Api sudah berkobar, eh dianya tenang saja dengan berusaha memadamkan sendiri. padahal waktu itu ia masih umur 11 tahun. Untung ayahnya yang didalam rumah, membau sesuatu yang gosong. Aku dan Idho pergi waktu itu, ke TPI nabrak orang lagi. Hari yang sial. sekitar dua hari sebelum Iedul Fitri 2009, kampung sudah sepi, karena semua tetangga (yang hanya empat biji) sudah mudik.
Dinding sekitar jendela sudah hitam kena angus (belum terbakar), tapi beberapa plastik dan kardus sepatu gosong. Aku benar-benar tak habis mengerti anak-ku ini.
Mudah-mudahan Ais di waktu-waktu mendatang bisa lebih care terhadap hal-hal yang dirasa penting. Aku nulis begini bukan untuk menjelekkan anakku. Ini sekedar pengalaman yang mudah-mudahan berguna untuk perbaikan Ais sendiri dimasa datang.
Sampai saat inipun, Ais belum tahu secara rinci teman sekolah dan rumah mereka. Sampai-sampai kuberi tugas khusus, catat, nama alamat dan nomor telpon temen dekatnya. Akhirnya dia bisa, meskipun sampai saat ini masih tiga orang, yaitu Terry, Alya dan satunya lagi, aku lupa. (lha wong emboknya aja juga suka lupa nama orang. Betul-betul penyakit turunan, kali). Dulu waktu playgroup, Ais demikian cueknya, sehingga ketika disuruh menyebutkan nama teman sekelasnya yang cuma sebelas orang, dia gak bisa. Kata teman, mungkin Autis ringan. Aku sih positif aja. Ortunya juga mungkin autis, jadi menurun. Yang bisa dilakukan adalah melatih agar dia lebih perhatian terhadap sekeliling aja. Wong kalau disuruh membaca, atau memperhatikan film dia bisa. Kalau menurutku, hanya karena ia belum tertarik. Itu saja.
Kembali ke soal ujian. Ujian SBK yang lain adalah membuat kerajinan dari bahan limbah. Ini sih gampang. Saking banyaknya alternatif, sampai bingung. Bikin dompet dari perca atau bunga dari sedotan, atau bekas bungkus buah. Akhirnya, yang dipilih adalah membuat bunga dari bekas bungkus buah. Sebelum ujian, sudah latihan dulu di rumah. Waktu ujian tiba, Ais hanya membuat satu kuntum, karena waktunya hanya 2 jam dan harus dikerjakan di sekolah (tidak boleh dibawa pulang. Bisa-bisa emboknya ikut turun tangan). Lumayanlah meskipun jauh dari harapan. kuperkirakan ia bisa membuat tiga kuntum sehingga membentuk rangkaian. Tapi kalau persyaratannya seperti itu, ya sudah. Cukuplah untuk anak seumuran Ais.
Materi ujian yang lain adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,Bahasa Arab, Penjaskes dan Agama (sholat dkk) dan mengaji. Yah, mudah-mudahan tidak mengecewakan. Mudah-mudahan pula Ais sukses di ujian dan dapat masuk SMP negeri yang dia inginkan.
Kalau ditanya, kenapa ingin masuk di SMP negeri. Ais akan menjawab "ibuk kan suka yang murah!, hallah, anakku ini belum bisa jaga rahasia.
Ya Allah, berikan anakku kebaikan dunia akhirat. Amien

Monday, March 1, 2010

Idho Ultah ke sembilan

Wah, ini mungkin akan dianggap keterlaluan. Anak ultah tidak diabadikan. entry blog-nya aja juga telat karena seharusnya 24 Februari lalu.
Sebenarnya perayaannya gak rame-rame. cuma bikin kue tart, dan goodybag berisi burger dan cokies spongebob bikinan sendiri plus susu kotak yang dikirim ke kelas 3 A di sekolah Idho. tapi karena sangat keburu-buru dan saat itu, sang kamera entah nyelip kemana. gak ada poto blash.
Anyway, kata Idho, bancaannya sukses, dia makan dua porsi, lho kok bisa?
ya bisa, wong ada temannya yang gak masuk. Itulah Idho. kalau bawa makanan ke kelas, dialah yang makan paling banyak. Anakku memang badol soal makan.
Wis gak papa. yang penting doa ibu, mudah-mudahan Idho jadi anak sholeh yang sukses dunia akhirat, Amien

Thursday, January 28, 2010

Horee, Idho Khitan

Alhamdulillahhirrobbil 'alamiin

Hari Minggu lalu tanggal 24 Januari 2010, Idho melaksanakan salah satu sunnah sebagai seorang muslim yaitu Khitan. Tentu saja, kami sebagai ortu merasa bangga, sementara tetangganya yang setingkat masih belum berani, Idho dengan kesadaran sendiri, minta dikhitan. Mungkin ia lebih termotivasi oleh teman sekolahnya. Di sekolah Islam, motivasi untuk menjalankan perintah Agama menjadi begitu kental dan diupayakan lebih awal untuk menjalankannya.

Maka, demi kepraktisan, kami memanggil mantri yang menurut Ibu teman Idho juga berpengalaman mengkhitan putranya, ke rumah kami untuk menjalankan eksekusi. Dasar si Idho agak parno juga dalam urusan suntik (dia cerita, pernah menangis dengan air mata berderai derai karena diimunisasi di sekolah. "air mataku seperti sungai", katanya sendiri), he heh, gak malu dia cerita kayak gitu. Makanya beberapa hari sebelum hari H, kami sudah mempersiapkan mentalnya kalau nanti disuntik. "seperti digigit semut!", begitu gambarannya. Nah, sepertinya dia sudah siap mental dengan acara digigit semut itu. Karena karakternya itulah juga, kami memilih metode smart clamp.

Begitu hari H, ternyata digigit semut itupun membuat Idho berteriak kuencaang!!, meskipun kalau ditanya mau sunat ato enggak? ya jawabnya tetap mau!! lha kan repot. Pak Mantri dan asisten sampai ikut kewalahan meredakan ketakutan Idho.

Meskipun bius sudah bekerja, dia masih ketakutan melihat gunting dan alat lainnya. akhirnya dicarikan cara agar dia terlena.. Membaca

Nah ini pemandangan yang aneh.. disunat sambil baca buku yang disukainya

Saturday, January 9, 2010

Semangat Ais

Ini cerita tentang Ais yang sangat suka dengan majalah Mentari. Setiap sabtu dia minta beli. Bagiku sih gak masalah. Majalahnya sih tipis aja. Paling sehari selesai dibaca semua. Yang jadi masalah adalah Ais sering mengulang-ulang membaca majalah itu. Jadi lupa belajar deh. Makanya aku coba mensiasati. Baru boleh beli majalah setelah mampu dapat minimal nilai 75 dari latihan matematika yang aku buat. Kenapa begini? Karena Ais sangat lemah dalam matematika, jadi menurutku, ia perlu banyak latihan. Pernah, karena tidak latihan, Ais dapat nilai 33 pada test hitung dasar (THD) yang setiap bulan dilakukan di sekolah. Kalau sudah begini, langsung beli-beli majalah di stop.
Jadi negonya begini.
Ibuk : “Ais boleh beli majalah Sabtu ini!!”
Ais : “ ya, Buk” (dengan suara penuh semangat dan punggung tegak)
Ibuk : “tapi harus THD dulu sama Ibuk”
Ais : “ya Buk” (dengan punggung ditekuk kembali dan suara melas)
Kaciaan anakku

Saturday, January 2, 2010

Mengapa Ayah Perutnya Gendut

Idho sangat suka membaca. Favoritnya adalah tentang hewan terutama ikan hiu dan makanan. Suatu kali, Idho membaca ensiklopedi bocah muslim tentang roti. Di buku itu, dikatakan bahwa ragi terbuat dari semacam jamur dan berguna untuk mengembangkan roti. Setelah membaca, dengan cepat dia berkomentar.

“ berarti, Ayah terlalu banyak makan ragi, makanya perutnya besar (mengembang)”

Nah, lo. Aku ketawaa ngakak. Ayahnya yang waktu itu tidak ada ditempat, ku critani, dan dia cuma bisa senyum kecut, menanggapi kreativitas anaknya.