Alhamdulillahhirrobbil 'alamiin
Hari Minggu lalu tanggal 24 Januari 2010, Idho melaksanakan salah satu sunnah sebagai seorang muslim yaitu Khitan. Tentu saja, kami sebagai ortu merasa bangga, sementara tetangganya yang setingkat masih belum berani, Idho dengan kesadaran sendiri, minta dikhitan. Mungkin ia lebih termotivasi oleh teman sekolahnya. Di sekolah Islam, motivasi untuk menjalankan perintah Agama menjadi begitu kental dan diupayakan lebih awal untuk menjalankannya.
Maka, demi kepraktisan, kami memanggil mantri yang menurut Ibu teman Idho juga berpengalaman mengkhitan putranya, ke rumah kami untuk menjalankan eksekusi. Dasar si Idho agak parno juga dalam urusan suntik (dia cerita, pernah menangis dengan air mata berderai derai karena diimunisasi di sekolah. "air mataku seperti sungai", katanya sendiri), he heh, gak malu dia cerita kayak gitu. Makanya beberapa hari sebelum hari H, kami sudah mempersiapkan mentalnya kalau nanti disuntik. "seperti digigit semut!", begitu gambarannya. Nah, sepertinya dia sudah siap mental dengan acara digigit semut itu. Karena karakternya itulah juga, kami memilih metode smart clamp.
Begitu hari H, ternyata digigit semut itupun membuat Idho berteriak kuencaang!!, meskipun kalau ditanya mau sunat ato enggak? ya jawabnya tetap mau!! lha kan repot. Pak Mantri dan asisten sampai ikut kewalahan meredakan ketakutan Idho.
Meskipun bius sudah bekerja, dia masih ketakutan melihat gunting dan alat lainnya. akhirnya dicarikan cara agar dia terlena.. Membaca
Nah ini pemandangan yang aneh.. disunat sambil baca buku yang disukainya