Thursday, January 28, 2010

Horee, Idho Khitan

Alhamdulillahhirrobbil 'alamiin

Hari Minggu lalu tanggal 24 Januari 2010, Idho melaksanakan salah satu sunnah sebagai seorang muslim yaitu Khitan. Tentu saja, kami sebagai ortu merasa bangga, sementara tetangganya yang setingkat masih belum berani, Idho dengan kesadaran sendiri, minta dikhitan. Mungkin ia lebih termotivasi oleh teman sekolahnya. Di sekolah Islam, motivasi untuk menjalankan perintah Agama menjadi begitu kental dan diupayakan lebih awal untuk menjalankannya.

Maka, demi kepraktisan, kami memanggil mantri yang menurut Ibu teman Idho juga berpengalaman mengkhitan putranya, ke rumah kami untuk menjalankan eksekusi. Dasar si Idho agak parno juga dalam urusan suntik (dia cerita, pernah menangis dengan air mata berderai derai karena diimunisasi di sekolah. "air mataku seperti sungai", katanya sendiri), he heh, gak malu dia cerita kayak gitu. Makanya beberapa hari sebelum hari H, kami sudah mempersiapkan mentalnya kalau nanti disuntik. "seperti digigit semut!", begitu gambarannya. Nah, sepertinya dia sudah siap mental dengan acara digigit semut itu. Karena karakternya itulah juga, kami memilih metode smart clamp.

Begitu hari H, ternyata digigit semut itupun membuat Idho berteriak kuencaang!!, meskipun kalau ditanya mau sunat ato enggak? ya jawabnya tetap mau!! lha kan repot. Pak Mantri dan asisten sampai ikut kewalahan meredakan ketakutan Idho.

Meskipun bius sudah bekerja, dia masih ketakutan melihat gunting dan alat lainnya. akhirnya dicarikan cara agar dia terlena.. Membaca

Nah ini pemandangan yang aneh.. disunat sambil baca buku yang disukainya

Saturday, January 9, 2010

Semangat Ais

Ini cerita tentang Ais yang sangat suka dengan majalah Mentari. Setiap sabtu dia minta beli. Bagiku sih gak masalah. Majalahnya sih tipis aja. Paling sehari selesai dibaca semua. Yang jadi masalah adalah Ais sering mengulang-ulang membaca majalah itu. Jadi lupa belajar deh. Makanya aku coba mensiasati. Baru boleh beli majalah setelah mampu dapat minimal nilai 75 dari latihan matematika yang aku buat. Kenapa begini? Karena Ais sangat lemah dalam matematika, jadi menurutku, ia perlu banyak latihan. Pernah, karena tidak latihan, Ais dapat nilai 33 pada test hitung dasar (THD) yang setiap bulan dilakukan di sekolah. Kalau sudah begini, langsung beli-beli majalah di stop.
Jadi negonya begini.
Ibuk : “Ais boleh beli majalah Sabtu ini!!”
Ais : “ ya, Buk” (dengan suara penuh semangat dan punggung tegak)
Ibuk : “tapi harus THD dulu sama Ibuk”
Ais : “ya Buk” (dengan punggung ditekuk kembali dan suara melas)
Kaciaan anakku

Saturday, January 2, 2010

Mengapa Ayah Perutnya Gendut

Idho sangat suka membaca. Favoritnya adalah tentang hewan terutama ikan hiu dan makanan. Suatu kali, Idho membaca ensiklopedi bocah muslim tentang roti. Di buku itu, dikatakan bahwa ragi terbuat dari semacam jamur dan berguna untuk mengembangkan roti. Setelah membaca, dengan cepat dia berkomentar.

“ berarti, Ayah terlalu banyak makan ragi, makanya perutnya besar (mengembang)”

Nah, lo. Aku ketawaa ngakak. Ayahnya yang waktu itu tidak ada ditempat, ku critani, dan dia cuma bisa senyum kecut, menanggapi kreativitas anaknya.