Thursday, December 23, 2010

Buku : Sibuk Berat

Aku habis baca buku yang kurasa: "Gue banget gitu loh.!!" Judulnya Sibuk Berat (terjemahan). membaca buku itu benar-benar serasa memandang cermin dan menemukan aku sebagai lakonnya. Ya begitulah aku, yang kata orang surabaya, Suiiiibuk. Make sure everything running well itu seperti dikejar deadline terus menerus. Apa dan bagaimana menu sarapan pagi harus disiapkan, pastikan anak-anak tidak terlambat berangkat ke sekolah, siapa yang jemput dsb..dsb. Sementara dikepala masih berkeliaran pikiran tentang materi ngajar belum disiapkan, tes atau kuis mahasiswa belum dikoreksi, plus kancing baju suami yang copot belum dijahit. Belum lagi memikirkan disertasi, memikirkan dosennya hari ini ada dikampus atau tidak, karena meskipun jaman iptek begini ada dosen yang gak mau ditelpon apalagi di sms atau email. Pokoknya, otak ini kurang istirahat. Kadang sampai sholat pun gak bisa konsen gara-gara kesibukan. Masak waktu sholat baru teringat kalau harus nelpon teman perkara jurnal atau besok pengen masak sayur sop. Lak yo wis kebangeten.
Karena lelah pikiran parah, tadi pagi aku lupa ngecek Idho yang pulangnya tidak seperti biasanya. Siapa yang jemput? karena Mbak Dilla sedang membantu sodara nunggu bayi di rumah sakit karena dua ortu si bayi juga pada sakit. lak kasihan sehh. jadinya aku panik(padahal waktu itu aku lagi ngajar), di telpon Dilla "Idho apa sudah dijemput?"
Diengg aku langsung seport jantung. telpon sana-telpon sini susah (gemes aku sama Ais yang mematikan hp sehingga dia gak bisa ditanyai, padahal pada kondisi semacam ini dialah yang paling tahu Idho sudah pulang apa belum). Akhirnya aku melacak dengan menelpon ustadzah yang biasanya di perpus, tanya apakah Idho masih disana (karena sambil nunggu jemputan, Idho mangkal di perpus), ternyata Ustz Yuli tidak sedang di perpus, dia kemudian memberi nomer telp petugas perpus, yang gagal juga karena lagi ol kayaknya. akhirnya aku telp sekolah agar disambungkan ke perpus. Alhamdulillah perjalananku berakhir, Idho sudah dijemput Tony adiknya Dilla setelah Dilla telp aku tadi. Huh betapa bertambah suiibuknya aku karena hal-hal semacam ini.
Help...help...
to be continyu
btw : Hari ini Ais terima raport. Tidak cukup memuaskan, tapi paling tidak sudah tercapai. Kata gurunya, Ais suka melamun dan tidak segera tanggap kalau dipanggil.. Memang!!!
Ini problemku juga.

Help...Help

No comments:

Post a Comment