Sunday, December 27, 2009

Keluarga Kebun Binatang II

Bermula dari kesenangan anak-anak melihat hewan. Kukira semua anak tertarik dengan makhluk yang berjenis ini. Untung kami tinggal di Waru. Cuma satu kali bis kota, kalau mau ke kebun binatang Surabaya. Pernah saking seringnya, hampir dalam empat minggu berturut-turut aku mengantar anak-anak ke KBS, mbak Har saja sudah emoh kalau diajak. Bosen, jelas. Tapi namanya ibu yang baik, ya kuturuti saja permintaan mereka. Apalagi waktu itu kami masih punya mobil. Dengan mudah aku mengangkut anak-anak kemana mereka mau piknik. Selalu mintanya ke KBS. Aku sampai hafal letak kandang binatang di KBS. Dari pintu masuk, kalau ke kiri, daerah kandang burung, lurus, akuarium, kanan, hewan besar seperti macan dan gajah. Ditengah-tengah ada banyak kandang monyet dan perpustakaan. Yang terakhir ini sampai sekarang, Ais sudah kelas 6, kalau kita ke KBS selalu mampir dan menyapa petugasnya. Mereka hafal kami!!
Hasil dari terlalu sering ke KBS, setelah tidak memberi nama dino pada anggota keluarga, sekarang nama diganti dengan nama binatang yang ada di kebun binatang. Aku, beruang, ayahnya, gajah (sesuailah), Ais sendiri suka jadi macan, dan adiknya, Idho diberi nama kuda Nil, mbak Har-nya Jerapah. Dan nama ini masih melekat sampai sekarang. Kalau lihat tivi dan kebetulan tentang beruang, dengan enaknya Idho teriak, “Ibuk-Ibuk” sambil nunjuk ke televisinya. Untung gak ada orang lain disekitarnya. Ya sudah, terimalah dengan bangga kreativitas anak-anak.

Saturday, December 26, 2009

Keluarga Dino

Dulu saat ais umur sekitar empat lima tahun, dia sangat tergila-gila dinosaurus. Karena saking terkesannya, begitu melihat gambar Apatosaurus yang tinggi besar, dia langsung mengasosiasikannya sebagai “ayah”. Maka jadilah ayahnya dipanggil Apatosaurus. Karena disebelah Apatosaurus ada gambar tyrex, maka dengan cepat, dia menunjuk “ini ibuk”. Nah jadilah aku tyrex. Selanjutnya, untuk semua anggota keluarga dapat satu-satu nama sesuai dengan gambar yang ada di buku. Mbak Har, pengasuhnya waktu itu namanya Triceratop, Mbak Narmi, pembantu, itu diberi nama apa, lupa aku. Tapi Ais sendiri, menyebut dirinya brontosaurus dan adiknya diberi nama ichtiyosaurus.
Karena penggunaan nama itu cukup familiar di rumah, anakku kalau menanyakan apakah ibunya sudah pulang ya berkata, “tyrex belum pulang ya”. Nah lo. Begitu seterusnya, sampai kemudian Ais baru tahu kalau para dino yang dikaguminya itu sudah punah. Makanya dia terus mempopulerkan nama-nama lain, yaitu nama anggota kebun binatang.
to be continued

Assalamualaikum

Hurray, aku mau bikin blog bertema baru lagi. Bukannya kemaruk, tapi aku merasa ini perlu kulakukan sebelum terlambat. Membuat jurnal keseharian anakku, terutama mengenai hal-hal yang berkesan. Kuharap ini menjadi kenang-kenangan dan kalau dibaca sekian tahun kemudian akan membuat trenyuh (melankoli.com).
Banyak kejadian fenomental (menurutku) seperti apa kata pertama yang diucapkan Ais. Oh ya, Jurnal ini kusebut Aisydho, yang merupakan singkatan dari nama kedua Anakku,
1. Aisya Nadhira Kresnanda (11 tahun mulai saat jurnal ini diterbitkan)
2. Muhammad Rasyid Ridho (Idho = 9 tahun)
Bagi pembaca yang kebetulan kecemplung di jurnal ini, mudah-mudahan bisa terinspirasi, paling tidak membuat kenang-kenangan yang sama yang bisa dibaca oleh anak cucu kita kelak. Selamat menikmati