Friday, March 26, 2010

Idho Cabut Gigi

Ini kebiasaan Idho, kalau gigi susunya goyang, ia minta ke dokter gigi. Padahal mestinya bisa dicopot secara alamiah. sekarang tarip dokternya naik lagi. gak ada cover asuransi atau tunjangan kesehatan gigik dari kantor lagi, tanggung bulan lagi. Wah pokoknya entek-entek-an deh rekeningku bulan ini.
Ah, positif aja. Masih banyak yang lebih parah dari aku. lagi pula InsyaAllah besok sudah gajian. Ini juga patut disyukuri, cashflow perusahaan lancar. Kalau tanggal gajian jatuh pada hari minggu, maka gajian akan maju hari Jum'atnya. Alhamdulillah.

Wednesday, March 17, 2010

Ais Ujian Akhir SD

Tak terasa, anak perempuanku sudah kelas VI. Sekarang adalah masa-masa dia belajar untuk menghadapi Ujian Akhir. Kemarin, tanggal 8 sampai 12 Maret ujian praktek. Entah karena anaknya yang cuek, atau ibunya juga cuek, tidak ada persiapan sama sekali. Yang aku sesalkan adalah bahwa Ais baru tiga hari menjelang ujian bilang kalau ujian SBK (seni budaya dan ketrampilan)-nya adalah main gitar akustik lagu Jangan Menyerah-nya d'massiv. Waduh, anakku ini seumur hidup tidak pernah main gitar. Dulu,ketika umur 6 sampai 8 tahun pernah belajar elekton di Yamaha. Pegang gitar sih pernah,wong ya punya (meskipun senarnya juga putus satu), tapi memainkannya gak pernah blash. Lah, gimana. ya sudah, apa yang bisa kulakukan adalah melengkapi senarnya dan memintanya berlatih sebisanya. Nyeselnya lagi, Ais juga tidak bilang kalau harus bawa gitar ke sekolah. yah pokoknya geregetan deh. Aku gak biasa menghadapi hari bersejarah begini tanpa persiapan. Ais juga perlu belajar untuk berbicara kepada kami ortunya tentang hal-hal yang penting atau crusial. Anaknya pendiam dan cuek sekali sih. Pernah, dia main korek api dan membakar kardus di bawah jendela garasi rumah. Api sudah berkobar, eh dianya tenang saja dengan berusaha memadamkan sendiri. padahal waktu itu ia masih umur 11 tahun. Untung ayahnya yang didalam rumah, membau sesuatu yang gosong. Aku dan Idho pergi waktu itu, ke TPI nabrak orang lagi. Hari yang sial. sekitar dua hari sebelum Iedul Fitri 2009, kampung sudah sepi, karena semua tetangga (yang hanya empat biji) sudah mudik.
Dinding sekitar jendela sudah hitam kena angus (belum terbakar), tapi beberapa plastik dan kardus sepatu gosong. Aku benar-benar tak habis mengerti anak-ku ini.
Mudah-mudahan Ais di waktu-waktu mendatang bisa lebih care terhadap hal-hal yang dirasa penting. Aku nulis begini bukan untuk menjelekkan anakku. Ini sekedar pengalaman yang mudah-mudahan berguna untuk perbaikan Ais sendiri dimasa datang.
Sampai saat inipun, Ais belum tahu secara rinci teman sekolah dan rumah mereka. Sampai-sampai kuberi tugas khusus, catat, nama alamat dan nomor telpon temen dekatnya. Akhirnya dia bisa, meskipun sampai saat ini masih tiga orang, yaitu Terry, Alya dan satunya lagi, aku lupa. (lha wong emboknya aja juga suka lupa nama orang. Betul-betul penyakit turunan, kali). Dulu waktu playgroup, Ais demikian cueknya, sehingga ketika disuruh menyebutkan nama teman sekelasnya yang cuma sebelas orang, dia gak bisa. Kata teman, mungkin Autis ringan. Aku sih positif aja. Ortunya juga mungkin autis, jadi menurun. Yang bisa dilakukan adalah melatih agar dia lebih perhatian terhadap sekeliling aja. Wong kalau disuruh membaca, atau memperhatikan film dia bisa. Kalau menurutku, hanya karena ia belum tertarik. Itu saja.
Kembali ke soal ujian. Ujian SBK yang lain adalah membuat kerajinan dari bahan limbah. Ini sih gampang. Saking banyaknya alternatif, sampai bingung. Bikin dompet dari perca atau bunga dari sedotan, atau bekas bungkus buah. Akhirnya, yang dipilih adalah membuat bunga dari bekas bungkus buah. Sebelum ujian, sudah latihan dulu di rumah. Waktu ujian tiba, Ais hanya membuat satu kuntum, karena waktunya hanya 2 jam dan harus dikerjakan di sekolah (tidak boleh dibawa pulang. Bisa-bisa emboknya ikut turun tangan). Lumayanlah meskipun jauh dari harapan. kuperkirakan ia bisa membuat tiga kuntum sehingga membentuk rangkaian. Tapi kalau persyaratannya seperti itu, ya sudah. Cukuplah untuk anak seumuran Ais.
Materi ujian yang lain adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,Bahasa Arab, Penjaskes dan Agama (sholat dkk) dan mengaji. Yah, mudah-mudahan tidak mengecewakan. Mudah-mudahan pula Ais sukses di ujian dan dapat masuk SMP negeri yang dia inginkan.
Kalau ditanya, kenapa ingin masuk di SMP negeri. Ais akan menjawab "ibuk kan suka yang murah!, hallah, anakku ini belum bisa jaga rahasia.
Ya Allah, berikan anakku kebaikan dunia akhirat. Amien

Monday, March 1, 2010

Idho Ultah ke sembilan

Wah, ini mungkin akan dianggap keterlaluan. Anak ultah tidak diabadikan. entry blog-nya aja juga telat karena seharusnya 24 Februari lalu.
Sebenarnya perayaannya gak rame-rame. cuma bikin kue tart, dan goodybag berisi burger dan cokies spongebob bikinan sendiri plus susu kotak yang dikirim ke kelas 3 A di sekolah Idho. tapi karena sangat keburu-buru dan saat itu, sang kamera entah nyelip kemana. gak ada poto blash.
Anyway, kata Idho, bancaannya sukses, dia makan dua porsi, lho kok bisa?
ya bisa, wong ada temannya yang gak masuk. Itulah Idho. kalau bawa makanan ke kelas, dialah yang makan paling banyak. Anakku memang badol soal makan.
Wis gak papa. yang penting doa ibu, mudah-mudahan Idho jadi anak sholeh yang sukses dunia akhirat, Amien