Thursday, April 21, 2011

Sakit Semua

Minggu-minggu ini adalah minggu paling berat bagi kami sekeluarga. Gimana tidak.  Aku, Ais dan Idho sakit semua dengan keluhan yang berbeda.  Aku sakit punggung nemen sampai akhirnya harus ke rumah sakit dan ikut terapi. Lumayan mahal je.  Untung ada cover asuransi.  Paling tidak sebagaian ada yang bantu bayar.  
Ais, biasa, sakit asma.  Ini susah hilangnya karena memang faktor turunan.  Alergennya adalah udara dingin.  Lah gimana lagi, udara dingin kan pemberian Allah, ya sudah diterima aja.  Sing penting usaha untuk menghangatkan diri dengan kemulan, minum air hangat, mandi air hangat dilakukan ditambah minum obat pereda sesak Teosal dan kadang ditambah Kalmektason.
Idho sakit batuk.  Untung tidak pake asma.  Tapi  batuknya berat.  Ya harus ke dokter.  Ternyata amandelnya membesar sehingga menekan dan menimbulkan batuk. Belum lagi dianya gak bisa diam. Jadi agak susah menyuruhnya istirahat.
Yang lucu pada dua anakku ini.  Ais, asmanya hanya pagi hari, karena itu siang dan sorenya sehat ya tak suruh latihan matematika.  Mungkin karena itu, dia tidak betah mbolos di rumah.  Untung lah.
Idho lain lagi.  Karena tahu hari ini adalah hari istimewa dia ngeyel mau sekolah, padahal batuknya belum sembuh.  Ternyata hari ini di sekolah ada Batik Day.  Idho mau ikut.  Karena kami tetap tidak membolehkan dia masuk, ayahnya memberi ide, gimana kalau Idho pake baju batik dan difoto.  Ternyata Idho setuju.  Jadi pagi-pagi dia mandi, pake baju batik, difoto, dicopot lagi, trus tidur.

Sunday, April 17, 2011

Pekan-Pekan Kompetisi

Periode April ini boleh dikata sebagai pekan-pekan kompetisi.  Idho masuk semifinal olimpiade KUARK.  Ingat, tahun lalu ia masuk Final.  Meskipun perlu bondo banyak, kami tetap berharap ia bisa masuk final lagi, ke Jakarta lagi.  Banyak pengalaman menyenangkan sih.  
Ais bahkan lebih ngebut lagi.  Ia sangat suka PMR dan ia masuk dalam tim lomba. Latihannya gila-gilaan.  Sabtu Minggu tetep latihan.  Dasarnya anaknya cinta PMR ya ok saja.  Bahkan kecele karena latihan ditunda juga  pernah.  Tahun lalu ia baru jadi penggembira karena masih kelas I awal.  Katanya sih tahun lalu juara II, jadi tahun ini mereka berusaha agar minimal tidak turun peringkat.  Begitu kalee.  Yo wis.  Aku sebagai ortu, mendukung 100% semua kegiatan anak asal positif.
Karena blog ini dimaksudkan untuk kenang-kenangan juga.  Makanya kutulis juga pengalaman tidak mengenakkan ini.  Beberapa hari yang lalu, terungkap semua ketidak sukaan ibuku pada suamiku.  Lha... ini kan membuatku seperti pelanduk yang mati di tengah-tengah.  Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik untuk kami semua

Friday, April 1, 2011

Ais Vs Hanin saling meneladani

Ais punya sodara sepupu namanya Hanin.  Karena Ais adalah anak dari Kakaknya Mama Hanin tetapi Hanin lebih tua setahun dari Ais (hmmm bingung kan??) maka untuk saling menghormati mereka dibiasakan saling memanggil Mbak.  Hanin memanggil Ais = Mbak Ais, demikian juga Ais memanggil Hanin = Mbak Hanin.  Win-win solution, kan?
Mereka berdua berteman hanya kalau liburan.  Makanya, dihari-hari sekolah mereka gak bertemu. 
Ceritanya : Ibu Ais kalau memotivasi Ais agar belajar adalah :
Ibu : contohlah Mbak Hanin, setiap hari mentarget diri latihan matematika lima soal, latihan IPA sekian soal, bla...bla... bla..  (ini karena aku pernah membaca tulisan Hanin mengenai pelajarannya)
Ternyata Mama Hanin juga melakukan hal yang sama
Mama Hanin : Contohlah Mbak Ais itu rajin sholat dan belajar
Ketika liburan tiba, mereka bertemu kembali.  Hasilnya adalah
Ais protes padaku.  Buk, mana, Mbak Hanin kalau belajar aja nunggu dimarahin nenek baru belajar.  Seharian dia baca novel melulu.  Haa... aku kaget.
dan waktu aku kliring dengan Mamanya Hanin yang notabene adik ipar sekaligus teman kerja, ternyata mendapat protes yang sama dari Hanin. " Ma, mana, Mbak Ais kalau sholat nunggu diingetin dulu, gitu".
Nah lo, Kami orang tua gak bisa berkutik lagi