Minggu-minggu ini adalah minggu paling berat bagi kami sekeluarga. Gimana tidak. Aku, Ais dan Idho sakit semua dengan keluhan yang berbeda. Aku sakit punggung nemen sampai akhirnya harus ke rumah sakit dan ikut terapi. Lumayan mahal je. Untung ada cover asuransi. Paling tidak sebagaian ada yang bantu bayar.
Ais, biasa, sakit asma. Ini susah hilangnya karena memang faktor turunan. Alergennya adalah udara dingin. Lah gimana lagi, udara dingin kan pemberian Allah, ya sudah diterima aja. Sing penting usaha untuk menghangatkan diri dengan kemulan, minum air hangat, mandi air hangat dilakukan ditambah minum obat pereda sesak Teosal dan kadang ditambah Kalmektason.
Idho sakit batuk. Untung tidak pake asma. Tapi batuknya berat. Ya harus ke dokter. Ternyata amandelnya membesar sehingga menekan dan menimbulkan batuk. Belum lagi dianya gak bisa diam. Jadi agak susah menyuruhnya istirahat.
Yang lucu pada dua anakku ini. Ais, asmanya hanya pagi hari, karena itu siang dan sorenya sehat ya tak suruh latihan matematika. Mungkin karena itu, dia tidak betah mbolos di rumah. Untung lah.
Idho lain lagi. Karena tahu hari ini adalah hari istimewa dia ngeyel mau sekolah, padahal batuknya belum sembuh. Ternyata hari ini di sekolah ada Batik Day. Idho mau ikut. Karena kami tetap tidak membolehkan dia masuk, ayahnya memberi ide, gimana kalau Idho pake baju batik dan difoto. Ternyata Idho setuju. Jadi pagi-pagi dia mandi, pake baju batik, difoto, dicopot lagi, trus tidur.