Thursday, October 28, 2010

Nilai Ulangan

Kemarin, Ais lapor, ulangan pertama di SMP terlihat cukup memuaskan. PKN dapat 88 dan Fisika dapat 89, tapi matematika dapat 76. Idho juga, besok akan terima raport sisipan. Yang jelas, matematikanya juga tidak terlalu bagus. pas-pasan lah. Lha wong anak-anak itu kalau agak lama tidak latihan matematika, bawaannya lupa caranya. Idho nemen. mengalikan tiga angka dengan dua angka saja salah. Baru kalau sudah diingatkan kembali, dia bisa lagi. tapi ya itu, mengerjakannya lama sekali. harus didorong-dorong. Piyeee.. iki

Monday, October 18, 2010

Periode Ulangan Tengah Semester

Ais dan Idho mulai menghadapi ulangan tengah semester. Kalau di sekolah Idho, ulangan terjadwal, dengan pemberitahuan yang jelas kepada orang tua mulai 11-15 Oktober kemarin. Sayangnya pas hari terakhir, malam hujan deras, dan biasanya sekolah Idho banjir. Benar saja, Idho tidak bisa masuk area sekolah karena jalan ditutup warga. Akhirnya tidak ikut ulangan hari terakhir. Untung hanya satu mata pelajaran yaitu Bahasa Jawa. Hari ini tadi, di buku penghubungnya sudah kutulis, minta ulangan susulan.
Hari pertama sekolah lagi setelah ulangan, benar-benar messy. Buku ngaji dan buku penghubungnya tidak ada. Idho juga lupa pake baju OR, dan baru ingat setelah dalam perjalanan berangkat sekolah. Yo wis, pasrah ajah.
Ulangan Ais beda lagi ceritanya. Rupanya, pemberitahuan ulangan hanya diberikan secara lisan di kelas. Dasar si Ais mungkin tidak memperhatikan, sehingga ulangan-ulangan benar-benar tidak terdeteksi. Aku baru tahu bahwa dua minggu ini ada ulangan karena kebetulan ada rapat ortu di sekolah dan seorang guru memberitahu. Piye...iki..

Ais Pasang Behel

Pas tanggal satu Oktober 2010 kemarin, Ais akhirnya pasang behel. Harganya, alhamdulillah dapat "harga teman". Sekian juta, boleh dicicil sak karep-e selama behel masih dalam perawatan. yah, kira-kira dua tahunan. Aku berencana membayarnya semesteran, he...he. Anggap bayar uang kuliah. Trims Oom Drg Arie. GustiAllah sing mbales.
Gigi Ais memang agak berantakan. Yang atas sih gingsul cukup bikin manis, tapi yang bawah, amburadul betul. Kata si drg, kalau tambah besar tambah parah. Ok lah kalau begitu. Kami tetapkan hati untuk menata gigi anak gadisku.
Yang jadi masalah adalah ada empat buah gigi sehat yang harus dicopot untuk memberi ruang gerak bagi gigi yang lain agar tumbuh rata. Aku gak tega. Akhirnya, kami ngalahi datang tiap minggu selama empat minggu untuk mencabut satu-satu gigi tersebut. Giginya benar-benar sehat. Kami simpan agar jadi kenang-kenangan.
Sekarang, behel itu sudah terpasang manis di gigi Ais. Hari pertama, sudah copot dua karena makan batagor. Balik lagi ke dokternya. Ok behel yang copot tidak dipasang lagi karena belum perlu. Beberapa hari sesudahnya, Ais masih merasa ngilu jadi males makan. Gak papa, tuh anak cenderung gemuk.
Sampai sejauh ini, Ais sudah terbiasa dengan behelnya. Mudah-mudahan lancar saja. Aku juga berdoa agar ini bukan digolongkan sebagai tidak menghargai pemberian Allah.