Thursday, September 30, 2010

Imunisasi

Seminggu ini anak-anak dapat imunisasi di sekolah masing-masing. Ais, dapat imunisasi diare katanya, hari Kamis tadi pagi. Idho imunisasi tetanus, Selasa kemarin.
ceritanya lucu-lucu
  1. Ais, disuntik katanya seperti digigit kalajengking. Ada temannya yang semaput karena takut jarum suntik
  2. Idho disuntik katanya seperti dicubit dan ia berteriak "auwooo" kayak Tarsan. Ada temannya yang lari bersembunyi karena takut
Yah, mudah-mudahan semua sehat, karena sampai blog ini ditulis, Idho apalagi Ais, masih merasa bekas sakitnya. Dasar Ibunya pelupa. mestinya dibelikan minyak tawon yang kebetulan dirumah habis. Biasanya, kalau di beri minyak tawon, reda sakitnya.

Monday, September 20, 2010

Idho Gundul di Hari Iedul Fitri 2010

Tak ada angin tak ada hujan, Idho tiba-tiba punya ide memotong rambutnya Ramadhan lalu. Aku ingat betul, Sabtu 4 September 2010. karena sebenarnya, sore itu aku berencana ikut khataman di Perbanas, terpaksa gagal karena ribut mengurusi Idho yang pethal-pethal. Belum lagi dia menghabiskan hampir setengah kilo sabun cuci, karena berusaha mencuci sendiri bajunya yang kena rambut. Ketika ditanya mengapa pake nyuci-nyuci segala, katanya :aku bingung mau diapain. Kasihan juga dia.
Hasilnya, pada hari raya, Idho gundhul. Karena dia suka makan dia dijuluki Avatar, the last food bender eh blender, he...he. Yang memanggakan, meskipun suka makan, dia tahan godaan a waktu puasa. hanya tidak puasa 3 hari, itupun karena sakit.
Lucunya, hari terakhir puasa, dia bilang mau puasa setengah hari. untuk apa, tanyaku. Jawabnya: untuk siap-siap besok. Aku mau adaptasi karena mau makan banyak di hari raya. Yah itulah anakku. Benar-benar the food bender deh.
Iedul fitri kali ini cukup istimewa. Idho dan Ais sholat pake baju bikinan ibu sendiri. Wah Ais bangga betul dengan bajunya karena dijahit sesuai rancangannya sendiri. Dia memperkirakan nanti Mbak Hanin sepupunya akan iri. dia bilang baju ini tidak dibeli jadi dan tidak disewakan, katanya.
Yang menggembirakan (agak menakutkan ibu sebetulnya), adalah sekarang Ais mulai bisa mengelola uang, kalau ibu utang ya diingat-ingat dan ditagih, he..he. beda dengan Idho yang masih belum ngeh dengan uang. Dapat Angpao dari Pak De Rp. 50.000, ilang. Wah ibunya yang menyesal.