Wednesday, December 14, 2011

Men-jurnal lagi

Empat bulan tidak menulis jurnal ini.  Maklum lagi pisahan dengan anak-anak, jadi aku tidak begitu mengikuti hari-hari mereka di rumah.  Info lewat telpon tidaklah terlalu detil.  Yang jelas, karena aku harus ke Brisbane mulai tengah September, mulai itu pulalah aku mandeg tidak menulis tentang anak-anakku.
Tapi aku ingat betul, beberapa hari sebelum berangkat, Idho sakit agak parah.  Kena sinusitis dan amandel membesar dan bahkan disuruh angkat oleh dokter.  Dia harus terapi sampai 10x.  Aku hanya bisa menemaninya terapi sekitar 6x, selanjutnya diantar ayahnya yang jadi tidak rutin.  mengenai amandel, kalaupun mau diangkat, tentu saja aku tidak ingin saat itu juga.  Khawatir kalau kutinggal dalam keadaan setengah sembuh, makanya aku minta tunda.
dokter : kenapa ditunda?
aku      : saya mau keluar negeri dulu dok,
dokter : ibu TKI?
dii..eng
aku mengangguk, gimana lagi, maklum tampang PRT, mungkin dokternya akan kaget kalau aku ke LN untuk belajar.  Wes kubiarkan saja dia beranggapan begitu.  Kalau dipikir-pikir aku kan memang TKI.  Aku kan memang tenaga kerja Indonesia.... Hidup TKI

Setelah aku balik dari Brisbane, penilaianku terhadap anak-anak
  1. Ais dan Idho bertambah gemuk.  Idho tambah tinggi, Ais tidak.  kebanyakan makan anak2 ku dan kurang gerak.
  2. hari pertama pulang sudah disms guru Ais, mau ngobrol katanya.  Ternyata permasalahan Ais yang anti sosial dipermasalahkan.  Kami tahu itu, Ais kurang mampu bersosialisasi diri.  Perlu latihan dan dorongan dari ortu.  Maafkan Ibu Nak.  Ibu akan sekuat tenaga membantumu
  3. Idho's dream comes true.  jadi Tabiat di sekolah.  Tabiat adalah anak-anak terpilih untuk membantu ustad dan ustadzah menjaga kedisiplinan murid.  Sejak kelas 2 Idho bercita-cita jadi Tabiat, dan sekarang kesampaian.  Alhamdulillah.
 
  1.