Saturday, May 15, 2010

AIS salah ambil keputusan

Ini adalah pengalaman bagaimana menerapkan demokratisasi di rumah. Waktu Ais harus memilih dimana ia ingin test, ia memilih SMPN 1 Sidoarjo. Padahal secara rasional berkaitan dengan kemampuan dan lokasi rumah, seharusnya dia memilih SMPN 1 Sedati. Ia sudah kuberi analisis itu. tapi karena ingin tinggal di Sidoarjo, ia tetap milih SMPN 1 Sidoarjo.
Hasilnya, dia gagal. malu, kecewa dan berbagai perasaan muncul. Kalau saja Ais mau memilih Sedati, kalau saja aku sebagai orang tua memaksa dia pilih Sedati, tentu ia bisa masuk.
Tapi nasi sudah menjadi bubur ayam... Ya sudah. Sekarang harus konsen masuk ke SMPN reguler. Ya Allah, mudah-mudahan Ais mendapat yang terbaik.