Friday, July 31, 2015

Jurnal Akhir Juli

tiba-tiba saja ingin mengabadikan beberapa catatan pribadi

  1. Ais sudah terlihat girly, mau pake tas kecil kalau bepergian... gak seperti dulu sukanya klanthung-klanthung (tanpa bawa apa-apa).  Dia juga lebih punya rasa tanggungjawab dan proaktif.  Memasak sendiri kalau tidak ada yang menyiapkan.  aku pernah surprise karena waktu embah masih di Ngingas, bulan puasa, aku datang sudah mendekati maghrib, eehh ternyata Ais sudah punya inisiatif menghangatkan makanan (sudah siap tinggal menghangatkan).  Alhamdulillah. cuma perilakunya yang lebay kalau menirukan suara kucing itu yang kadang-kadang nggilani.
  2. Idho, begitu bisa menjual dua relnya (alhamdulillah dua rel yg diiklankan di OLX laku tanpa tawar) jadi getol lagi dengan dunia mancing memancing.  Kemarin beli akuarium.  Dijanjikan embah akuarium... ya ditagih terus.  Ujung-ujungnya kekurangan dana ya emboknya lagi
  3. Alhamdulillah ternyata ilmu nyetirku masih belum hilang.  Aku bisa nyetir ke Simo ketika hari raya.

Thursday, July 23, 2015

Wisudaku

Ini kejadian tahun lalu.  Tepatnya saat aku wisuda S3.  Sebenarnya sih gak bangga-bangga amat, lha aku lulus 4,8 tahun. kalau berdasar jatah beasiswa sih gak masalah, tapi aku adalah lulusan no 3 dari bawah... artinya 14 orang temanku telah lulus mendahuluiku.  sementara dua orang yg belum lulus juga bukan saingan lha yang satu melahirkan, satunya lagi sakit.  aku yang sehat meger-meger tentu saja menang. 
Mengapa lama???
jangan dilihat dari sisi UBnya.  lihatlah dari sisi Perbanas.  Kuliah adalah piknik bagi dosen Perbanas, mana ada orang piknik pulang cepet-cepet. itulah gambarannya. Apalagi, dapat kesempatan shortcourse ke Brisbane lagi,,, wuihhh seneeeng banget.
singkat cerita aku lulus dan wisuda.  seperti pada umumnya, aku wisuda bawa anak dan suami.  Malemnya masih sempat ke BNS




Tuesday, July 14, 2015

Pengalaman Baru, Berjualan melalui OLX

Sungguh sebuah pengalaman yang sangat berguna.  Tiba-tiba Idho ingin menjual reel pancingnya. Maka dengan coba-coba, kita masukkan iklan gratis di OLX, reelnya dipoto. posting!! setelah proses validasi, maka beberapa waktu kemudian iklan kita tayang dan .....alhamdulillah  laku, sodara-sodara.
hmmm senengnyaaaa....
ini potonya

Ais langsung tolah toleh di rumah... barangkali ada barang yang layak untuk dijual... he..he..
Sofa tua..., meja kursi tamu yang tidak matching...semua mau dijual...
Tadi malam, kujual bedcover pernikahan kami... gak kepakai soalnya.  Pernah sekali dipinjam sodara waktu nikah. Pagi ini sudah ada yg tanya.  mudah-mudahan laku... he..he...
ini potonya


yang jadi evaluasiku, Idho pinter sekali tawar menawar melalui sms. ada bakat kayaknya... alhamdulillah... berjualan adalah salah satu kemampuan untuk survive.

thanks God this internet era.  Di pasar, bawa hp, ada barang bagus, dipoto, kirim ke rumah.. mau gak dibelikan.. soalnya karakter Ais, kalau gak cocok gak mau pakai.  Rugi dong.
akhirnya terbeli dengan persetujuan calon pemakai

Wednesday, July 1, 2015

Our New Car

Setelah sekian tahun memikirkan dan sekian bulan menyiapkan akhirnya kami bisa membeli our second car. New and Cash.. Alhamdulillah.  Sujud syukur kulakukan, karena rasanya lega, meskipun adanya mobil baru bisa jadi tambah persoalan baru.  Soalnya masih trauma dengan mobil yg lama.
Doaku agar si Karmun -nama yang kami berikan- bisa menjadi sarana ibadah dan silaturrahim.  
Mengapa ini menjadi pemikiran yang panjang.  Selama ini rasanya aman dan nyaman tanpa mobil.. kalau kemana-mana, toh taksi bisa dipanggil sewaktu-waktu.  Kalau agak jauh bisa sewa harian. bebas setres oleh persoalan memanasi, menservis, memberi variasi dsb dsb.  Dengan cara ini, kami bisa hidup lebih irit.  Tapi anak-anak beranjak besar, tidak lagi cukup digonceng berdua.  Guyonannya " sepeda motornya nangis karena kabotan beban" belum lagi kalau embah minta ke dokter, karena jaraknya dekat, taksi gak mau, dibonceng sepeda motor yo kasihan cari becak susahnya bukan main... oleh karena itu, dengan bismillah kubeli Karimun GX.
Cita-cita pertama adalah bisa pergi sholat di masjid-masjid yang berbeda bersama dengan anak-anak. gitu aja.
ini beda cerita.  Makin besar Ais, makin berbeda selera dalam berpakaian denganku, sehingga kalau membelikan pakaian kadang tidak berkenan memakai.  Puncaknya, dia sampai nangis karena merasa kupaksa memakai pakaian yang menurutku bagus untuk anak remaja.  Kelihatannya Ais memang tidak terlalu percaya diri sehingga kalau ada sedikit komentar miring dia akan langsung ngeper. Persis bapaknya.
Baju-baju semacam ini, aku bilang baju montir... dia langsung tidak mau memakainya... Cepe deeh

Btw, selama 13 hari romadhon, embah tinggal di rumah Bude Sar.. alhamdulillah everything allright kecuali kalau pas terawih dan Ais sendirian di rumah... rasanya gak tenang.  Berita-berita kejahatan membuatku sedikit parno tentang keselamatan anak-anak.  Yang paling terasa adalah menu makanan buka dan sahur.. kalau hanya bertiga dengan anak-anak, gak perlu repot selalu masak nasi karena pada dasarnya kami suka mencoba makanan baru... kebanyakan sih pakai bubur havermuth. Alhamdulillah, irit tenaga.  Yang penting kecukupan vitamin, karbo dan protein terpenuhi.